Tentang Plagiat

Apakah anda pernah menbuat puisi?
Dan satu saat karya anda itu muncul di suatu media--misal: media sosial,
Bisa jelaskan apa yang anda rasa? 😁
Mungkin ada marah, dongkol, kesal yang tak terlampiaskan.
Untuk anda pahami, bahwa masih ada oknum penjiplak berkeliaran di media sosial.
Jangan-jangan saya salah satunya. Hahahaha!!!

Sumber: sharfinajusticia.wordpress.com/


Dalam KBBI, plagiat adalah pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain 
dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, 
misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri 
atau dengan kata lain jiplakan.

Sudah bisa dipastikan mental plagiat selalu tanpa beban,
meskipun status pencuri melekat pada dirinya.
Dan parahnya adalah mencuri karya intelektual seseorang.
Tidak selalu dalam konteks karya ilmiah,
tetapi juga karya sastra dalam bentuk prosa, puisi, dan sebagainya.

Plagiat seperti manusia mati rasa
Tak pernah merasa bersalah atau merasa berdosa untuk kejahatan literasi mereka.
Eh ... emang ada kejahatan literasi ya?
Entahlah.

Satu yang mau saya ingatkan adalah
inspirasi bukanlah menjiplak.
Banyak sekali karya bagus yang mungkin menyentuh hati.
Bukan kemudian untuk kita menyalin apa adanya dan mengklaim sebagai karya pribadi.
Ada cara yang disebut parafrase.
Insya Allah saya tulis dalam artikel tersendiri.
Namun, untuk saat ini saya sampaikan definisinya dulu.

Parafrase adalah istilah linguistik yang berarti pengungkapan kembali suatu konsep dengan cara lain dalam bahasa yang sama, namun tanpa mengubah maknanya. 
Parafrase memberikan kemungkinan kepada sang penulis untuk memberi penekanan yang agak berlainan dengan penulis asli.

Selalu ada cara untuk tidak menjadi plagiat.
Yang di mata saya tidak beda dengan penjahat.



Yk - di malam yang kian diam: 22.21 WIB

Apa itu Puisi?

Apakah pernah menulis puisi?
Anda yakin bahwa yang anda tulis adalah puisi? Ataukah sekadar curhat belaka? 😁
Mari kita pahami arti puisi!

Sumber: nesabamedia.com


Puisi merupakan sebuah karya sastra hasil dari ungkapan dan perasaan seseorang dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik, dan bait. 
Isi-isi dalam puisi penuh makna dengan kata dan frasa yang dipakai cukup indah. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.
Puisi juga diartikan sebagai sajak dalam KBBI. Next time kita bahas makna sajak secara tersendiri.

Puisi merupakan sastra yang membangkitkan kesadaran imajinatif dan terkonsentrasi pengalaman atau respon emosional melalui bahasa yang dipilih serta diatur untuk makna, suara, dan ritme. 
Puisi adalah subjek yang luas, bahkan setua sejarah dan lebih tua. Puisi hadir di mana dan bisa dibuat oleh siapapun. 

Puisi dikenali dari ketergantungan pada suku kata, garis, dan berhubungan dengan struktur. 
Kecil kemungkinan bahwa jenis sastra lain memiliki istilah teknis seperti puisi. 

Biasanya puisi itu mengungkapkan pikiran dan perasaan penulis atau disebut penyair. 
Ia, secara imajinatif dan disusun dalam mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya. 

Puisi mengutamakan bunyi, bentuk, dan juga makna yang disampaikan. 
Mana makna sebagai bukti puisi baik yang terdapat pada makna mendalam dengan memadatkan segala unsur bahasa. 

Puisi adalah cara lain menggunakan bahasa. 
Mungkin dalam beberapa permulaan hipotesis atau anggapan dasar, 
hal itu merupakan satu-satunya cara menggunakan bahasa atau hanya dengan bahasa singkat. 
Penggunaan kata-kata indah dalam puisi modern sudah bukan merupakan acuan utama. Dalam puisi modern ada beberapa karya penyair yang mengesampingkan unsur kata-kata indah. 

Tujuan puisi sangat beragam. 
Beberapa puisi dimaksudkan untuk menghibur, ada juga memberikan informasi. 
Beberapa puisi juga mengajarkan moral, sementara yang lain berfungsi sebagai mediasi. 
Bentuk sastra lain mungkin memiliki tujuan yang sama dengan puisi dengan melakukan kata-kata yang paling sedikit dan dipilih. 
Pada tingkat sederhana, puisi terdiri dari sajak anak-anak. pada tingkat yang lebih dalam, 
puisi mencoba mengatasi kondisi manusia dan mengekspresikan kebenaran. 



Sumber:
www.kompas.com (Penulis: Ari Welianto)
Editor : Ari Welianto

Indonesia, Aku Lupa

Ini puisi "panjang" berikutnya yang saya tulis untuk event di Facebook yang saya ikuti untuk kedua kalinya--yang pertama ada DI SINI
Secara saya emang suka mati ide untuk mengurai kata-kata.
Maklum pemuisi Twitter yang terbiasa dibatasi karakter 😁

Saya persembahkan grafis karya kecil ini sebagai ucapan terima kasih untuk minmod grup Cerita Kita atas apresiasinya 🙏






..........

INDONESIA, AKU LUPA


Mak, aku lupa!
cara melantunkan lirik gita ceria
zamrud khatulistiwa aman sentosa
buah karya Guruh Sukarno Putra

Pak, aku lupa!
cara mengarungi lautan antar nusa
merajut semboyan Bhinneka Tunggal Ika
dulu terbaca di kakawin Sutasoma

Mak, aku asing di sini!
hasrat hati tak terpenuhi
meraih bahan makan terbang tinggi
meski sekadar cabai dan ikan teri

Pak, aku asing di sini!
layaknya turis ingin vakansi
menelusuri negeri berpintal sepi
yang gaduh banjir dan gempa bumi

Mak Pak, aku pun terheran-heran
anak sekolahan atau pengangguran
sepanjang hari hanya rebahan 
diminta meracik impian masa depan

Mak Pak, aku pun terkejut-kejut
mengapa Indonesia carut-marut
apa perlu memperpanjang tahajud
hingga muka ini berganti wujud

Mak Pak, aku ingin bicara pada Tuhan
angkatlah segala gemawan
sisipkan semburat harapan
biar indah Indonesia tak kulupakan



Yogyakarta, 25 Januari 2021


#puisikakilima

Tips Memperkaya Kosakata

Mungkin kita sering terjebak dalam kata yang itu-itu saja.
Ingin menambah perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia?
Banyak saran yang kadang terabaikan.
Penyebabnya adalah kemalasan!

Sumber: laelitm.com


Membaca adalah budaya yang sulit diwujudkan, sehingga memang butuh perjuangan.
Padahal akses buku, karya, tulisan, dan sebagainya bisa lebih mudah dilakukan untuk era sekarang.
Saat dunia digital sudah menjadi keseharian, sudah waktunya memperkaya kosakata lewat gawai sederhana.

Ini mungkin bukan tips, tetapi sekadar cerita tentang bagaimana saya mendapatkan kata-kata baru.
Di antaranya adalah:
  1. Membaca karya orang lain: tidak harus penulis atau sastrawan besar yang sudah tak asing lagi seperti Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurbo, Acep Zamzam Noor, dan lain-lain. Bukan untuk jadi plagiat. Namun, bisa jadi karya mereka menjadi inspirasi;
  2. Membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): saya pribadi merasakan bahwa begitu banyak kata yang saya tidak tahu sebelumnya, karena jarang digunakan oleh orang awam. Antara lain: gericau, baba, cebak, dan masih banyak lagi;
  3. Googling kata-kata dari banyak situs yang menampilkan sinonim kata: kadang saya ingin ke luar dari kata rindu dan cinta dengan padan kata yang tak kalah indah. Salah satu yang biasa saya lakukan adalah memanfaatkan mesin pencari.
Beberapa sumber lain menyatakan tips memperkaya kosakata sebagai berikut:
  1. membaca buku;
  2. membawa kamus;
  3. bertanya kepada orang yang memahami maksud kata dan kalimat;
  4. Teknologi pada jaman sekarang sudah maju, jadi bisa cari kata kunci di internet.

Jadi membaca merupakan kunci utama!
Tinggal bagaimana kita. Ingin menjadi kaya, atau tetap nyaman sebagai "pujangga" yang miskin kata.



Tanda Elipsis

Sering kita jumpai penulisan "3 titik berderet" dalam beberapa karya--termasuk lirik lagu.
Itulah penampakan dari elipsis.

Sumber: Google



Fungsi dari elipsis adalah:

1. Untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.

Misalnya:
Penyebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah ....
..., lain lubuk lain ikannya.

Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah titik empat buah).


2. Dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.

Misalnya:
"Menurut saya ... seperti ... bagaimana, Bu?"

"Jadi, simpulannya ... oh, sudah saatnya istirahat."
Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah titik empat buah).


Catatan dari saya pribadi:
Perlu menjadi perhatian bahwa terdapat spasi di depan dan di belakang elipsis. Jika di akhir kalimat berarti menjadi 4 titik, di mana yang terakhir adalah tanda titik.




Sumber: PUEBI

Puisi Dua Larik Ke-2

Puisi 2 larik sebenarnya terinspirasi dari beberapa cuplikan puisi yang termuat di instagram Wikipuisi dan Tebarpuisi. Mungkin juga akun IG lainnya.
Saya menjadi termotivasi untuk selektif memilih kata, apalagi twitter adalah media pertama dalam menuliskan karya. Ruang terbatas membuat saya makin tertantang.
Banyak gagalnya daripada berhasil sih 😁

Saya pernah posting puisi 2 larik pertama saya DISINI.
Di postingan ini adalah puisi 2 larik yang ke sekian. Saya tidak tahu sudah berapa buah yang saya hasilkan.
Khusus karya yang 1 ini adalah puisi 2 larik pertama IG puisi.kakilima (akun IG lama).
Seingat saya juga sudah menggunakan aplikasi Geulgram.





kucoba tulis puisi rindu untukmu.
kalimat terhenti di titik air mataku.


Yk - Des.15.2018
#puisikakilima

Aturan Pemakaian Tanda Titik Koma

Ada banyak tanda baca dalam bahasa tulis. Di antaranya adalah titik, koma, dan titik koma.
Kali ini saya ingin berbagi tentang aturan penggunaan titik koma yang mungkin anda jumpai dalam penulisan prosa dan puisi.



Tanda Titik Koma (;) memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk.

Misalnya:
Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis makalah; Adik membaca cerita pendek.

2. Dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.

Misalnya:
Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1;
(3) berbadan sehat; dan
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.

Misalnya:
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; pisang, apel, dan jeruk.
Agenda rapat ini meliputi
a. pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;
b. penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; dan
c. pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.




Sumber: PUEBI