Tampilkan postingan dengan label PUEBI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PUEBI. Tampilkan semua postingan

Belajar Membaca dan Menulis

Halo semua...
Entah berapa lama saya tidak menyentuh blog ini.
Sepertinya saya harus memaksa diri untuk itu, karena istiqomah alias konsisten untuk hal baik, bukan hal yang mudah.
Sepakat kan?!

Nah ...
Berawal dari postingan instagram pribadi,
so saya copas aja deh di sini.
Here it is ...



----------

Dengan menulis, saya waspada dalam penggunaan kata dan tanda baca.
Di antaranya tentang "elipsis".
Ga usah yang berat², salah satunya melalui "puisi" receh kek gini! 😌.
Yang penting, berteman akrab dengan KBBI dan PUEBI.
..........
Reposted from @puisikakilima
.
Part of MoU by @agung.bimasena
📝 @puisikakilima (new puisi.kakilima)
..........
.
di bola matamu, Anya ...
kutitipkan cinta tanpa cakrawala
tak terbenam; terus menyala.

di lentik jarimu, Anya ...
kusisipkan rindu tanpa matra
tak terkekang; terus meraja.
.
Yk - Feb.24.2021
.
.
.
#puisikakilima
#kbbi
#puebi
#belajarbahasaindonesia

----------

Yogyakarta di jelang Magrib!
Sambil menikmati secangkir kopi diiringi "Maaf"-nya Jikustik 😊

Tanda Hubung vs Tanda Pisah

Tanda hubung dan tanda pisah sekilas mirip, padahal nyata beda dari penulisan dan fungsinya.
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) menjelaskan bahwa tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) memiliki fungsi yang berbeda.

Dalam bahasa Inggris, tanda hubung disebut en dash dan tanda pisah adalah em dash.


Sumber: YF Edukasi


TANDA HUBUNG

1.Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris.

Misalnya:

  • Di samping cara lama, diterapkan juga ca-
    ra baru ….
  • Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum-
    put laut.
  • Kini ada cara yang baru untuk meng-
    ukur panas.
  • Parut jenis ini memudahkan kita me-
    ngukur kelapa.

2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.

Misalnya:

  • anak-anak
  • berulang-ulang
  • kemerah-merahan
  • mengorek-ngorek

3. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.

Misalnya:

  • 11-11-2013
  • p-a-n-i-t-i-a

4. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan.

Misalnya:

  • ber-evolusi
  • meng-ukur
  • dua-puluh-lima ribuan (25 x 1.000)
  • 23/25 (dua-puluh-tiga perdua-puluh-lima)
  • mesin hitung-tangan

Bandingkan dengan

  • be-revolusi
  • me-ngukur
  • dua-puluh lima-ribuan (20 x 5.000)
  • 20 3/25 (dua-puluh tiga perdua-puluh-lima)
  • mesin-hitung tangan

5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai
a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-Indonesia, se-Jawa Barat);
b. ke- dengan angka (peringkat ke-2);
c. angka dengan –an (tahun 1950-an);
d. kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (hari-H, sinar-X, ber-KTP, di-SK-kan); e. kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu);
f. huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan
g. kata ganti -ku-mu, dan -nya dengan singkatan yang berupa huruf kapital (KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku).

Catatan: Tanda hubung tidak dipakai di antara huruf dan angka jika angka tersebut melambangkan jumlah huruf.

Misalnya:

  • BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia)
  • LP3I (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia)
  • P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan)

6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah atau bahasa asing.

Misalnya:

  • di-sowan-i (bahasa Jawa, 'didatangi')
  • ber-pariban (bahasa Batak, 'bersaudara sepupu')
  • di-back up
  • me-recall
  • pen-tackle-an

7. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan.

Misalnya:

  • Kata pasca- berasal dari bahasa Sanskerta.
  • Akhiran -isasi pada kata betonisasi sebaiknya diubah menjadi pembetonan.

TANDA PISAH

1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.

Misalnya:

  • Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
  • Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau berusaha keras.

2. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain.

Misalnya:

  • Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama bandar udara internasional.
  • Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
  • Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat Sumpah Pemuda—harus terus digelorakan.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'.

Misalnya:

  • Tahun 2010—2013
  • Tanggal 5—10 April 2013
  • Jakarta—Bandung



Sumber: PUEBI

Penggunaan Spasi pada Tanda Baca

Ini sebenarnya tulisan tambahan untuk artikel sebelumnya DI SINI.
Sudah relatif jelas dibahas, hanya saja sepertinya perlu rangkuman dalam bentuk tabel--sekali lagi.

Sumber: Twitter Ivan Lanin


Banyak karya yang memiliki kualitas bagus.
Namun, terganggu karena tidak sadar ejaan.

Maaf, perlu saya ingatkan kembali bahwa saya bukan siapa-siapa.
Hanya orang awam yang dekat dengan tulis-menulis--ilmiah, ilmiah populer, sastra.
Bukan pakar, tetapi seorang pencinta bahasa Indonesia.

Bagi saya, berbagi adalah salah satu keindahan sejati.
Itu saja!

Meneroka dalam KBBI

Saya terhenyak ...
saat menyadari;
begitu terbatasnya perbendaharaan kata yang saya punya.

Berawal dari postingan Instagram tentang agenda launching buku "Meneroka Sapardi",
saya pun membuka KBBI untuk mendapatkan informasi tentang arti kata "meneroka".

Sumber: lektur.id


Dan seperti biasa ...
googling adalah langkah berikutnya.
Wow ... sudah begitu banyak kata-kata teroka atau meneroka dipakai oleh para penulis.
Hadeeeeeehhhh ... 😭
Menyedihkan sekali saya ini!!!

Oya, meneroka berasal dari kata dasar teroka.
Ini artinya, untuk yang belum tahu kek saya:
----------
teroka/te·ro·ka/ v, meneroka/me·ne·ro·ka/ v membuka daerah atau tanah baru (untuk sawah, ladang, dan sebagainya); merintis; menjelajahi: para transmigran ~ hutan belantara untuk dijadikan kampung;

peneroka/pe·ne·ro·ka/ n pembuka daerah atau tanah baru; pembuka jalan; perintis
----------

Setidaknya saya punya kosakata baru--pengganti--dari kata menjelajahi atau merintis.
Sudahlah; belajar adalah proses.
Meskipun mungkin timbul stress!
Daripada ga pernah baca, tau2 gila!!!
Eh ... enggaaak ... bercanda.

Silakan juga untuk yang tertarik bergabung di sini.
Saya bukan panitia, jadi mungkin bisa tanya langsung kepada yang punya event.
Ini hanya upaya menebar kebaikan.
Semoga berkah. Aamiin.


Yk - Mar.16.2021,  jelang siang


Acuh vs Peduli

 Sadar atau tidak sadar ...

Saya sebagai penulis blog adalah agen kesalahkaprahan dalam berbahasa
Tapi saya tidak mau sendiri ...
Karena penggunaan kata yang tidak tepat, dibawa oleh siapa saja yang menyampaikan ide lewat lisan atau tulisan
(Ini upaya ngeles ... Hehehe)

Sumber: picturequotes.com


Kali ini saya ambil contoh kata ACUH dan PEDULI
Saya adalah salah satu yang pernah menggunakan 2 kata ini secara tidak benar.
Setidaknya berulang menyanyikan lagu yang salah liriknya
Seperti ini ...

Kau boleh acuhkan diriku
Dan anggap ku tak ada
Tapi takkan merubah perasaanku
Kepadamu

(Once - AKU MAU)

Maafkanlah aku acuhkan dirimu
waktu petama kali tersenyum padaku
Maafkanlah aku jejali dirimu
Dengan segala kisah sumpah serapahku
(Slank - MAAFKAN)


Kau membuat, ku berantakan.
Kau membuat, ku tak karuan.
Kau membuat, ku tak berdaya.
Kau menolakku, acuhkan diriku
(D'Masiv - CINTA INI MEMBUNUHKU)

Yuuuk ....
Kita lihat dulu rujukan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia

Arti kata ACUH adalah :

acuh v peduli; mengindahkan: ia tidak -- akan larangan orang tuanya;
-- tak -- tidak menaruh perhatian; tidak mau tahu;

mengacuhkan/meng·a·cuh·kan/ v memedulikan; mengindahkan: tidak seorang pun yang ~ nasib anak gelandangan itu;

acuhan/acuh·an/ n hal yang diindahkan; hal yang menarik minat



Sedangkan arti kata PEDULI adalah :

peduli/pe·du·li/ v mengindahkan; memperhatikan; menghiraukan: mereka asyik memperkaya diri, mereka tidak -- orang lain yang menderita;

memedulikan/me·me·du·li·kan/ v mengindahkan; menghiraukan; memperhatikan; mencampuri (perkara orang dan sebagainya): orang tua itu suka ~ orang lain;

kepedulian/ke·pe·du·li·an/ n perihal sangat peduli; sikap mengindahkan (memprihatinkan);~ sosial sikap mengindahkan (memprihatinkan) sesuatu yang terjadi dalam masyarakat

KESIMPULAN :
ACUH = PEDULI

So ... 
Jangan lagi menggunakan kata ACUH dengan konotasi TAK PEDULI

Tapi 3 lagu di atas memang enak didengar
Biarlah saya menyanyikannya dengan lirik yang sama
Acuh ...
Tak Acuh ...
Hahaha

Semoga bermanfaat ya.


Sumber: Ragam Info