Belajar Membaca dan Menulis

Halo semua...
Entah berapa lama saya tidak menyentuh blog ini.
Sepertinya saya harus memaksa diri untuk itu, karena istiqomah alias konsisten untuk hal baik, bukan hal yang mudah.
Sepakat kan?!

Nah ...
Berawal dari postingan instagram pribadi,
so saya copas aja deh di sini.
Here it is ...



----------

Dengan menulis, saya waspada dalam penggunaan kata dan tanda baca.
Di antaranya tentang "elipsis".
Ga usah yang berat², salah satunya melalui "puisi" receh kek gini! 😌.
Yang penting, berteman akrab dengan KBBI dan PUEBI.
..........
Reposted from @puisikakilima
.
Part of MoU by @agung.bimasena
📝 @puisikakilima (new puisi.kakilima)
..........
.
di bola matamu, Anya ...
kutitipkan cinta tanpa cakrawala
tak terbenam; terus menyala.

di lentik jarimu, Anya ...
kusisipkan rindu tanpa matra
tak terkekang; terus meraja.
.
Yk - Feb.24.2021
.
.
.
#puisikakilima
#kbbi
#puebi
#belajarbahasaindonesia

----------

Yogyakarta di jelang Magrib!
Sambil menikmati secangkir kopi diiringi "Maaf"-nya Jikustik 😊

Puisi 2 Larik itu Menarik (lanjutan)

Saya ga tau mo mulai dari mana.
Sebelumnya ada teman² yg komen "minta diajarin" bikin distikon 1 bait.

Sumber: lektur.id

Jujur saya ga punya ilmu untuk mengajarkan itu.
Saya bukan sastrawan, bukan orang yang belajar khusus tentang teori puisi.
Saya orang awam berlatar belakang ilmu teknik. Puisi adalah wadah untuk menuangkan hasrat menulis kebucinan. Itu aja 😁.
Jadi jangan berharap banyak pada tulisan ini, karena lebih kepada sharing pengalaman.

To the point aja deh.
Langsung ke beberapa contoh dan bagaimana saya merangkainya.



Contoh 1
"detak jam menganyam waktu
detik demi detik menjelma kamu"
(2018)

Ulasan:
Tema adalah waktu dan rindu.
Oleh karena itu saya berpikir tentang jam sebagai objek.
Apa saja unsur pada jam? Banyak.
Tetapi paling mudah bagi saya adalah detak dan detik.



Contoh 2
"kucoba tulis puisi untukmu
kalimat terhenti di titik air mataku"
(2018)

Ulasan:
Tema adalah puisi dan kesedihan.
Objek yg terpikir adalah unsur dalam puisi.
Dalam hal ini adalah kalimat dan tanda baca.
So ... muncul inspirasi "titik" yang menjembatani tanda baca dan air mata.



Contoh 3
"jika mencintaimu adalah dosa
hukumlah aku sepanjang usia"
(2019)

Ulasan:
Tema adalah cinta selamanya.
Entah mengapa pikiran saya membayangkan "penjara">>penjara rasa, makanya muncul dosa dan hukuman 😁.



Contoh 4
"merindukanmu laksana candu
hatiku menagih tiap waktu"
(2019)

Ulasan:
Simpel; tema adalah rindu sepanjang waktu.
Makanya muncul objek candu dan ketagihan sebagai perumpamaan.



Contoh 5
"wajahmu utuh
di hatiku yang tinggal separuh"
(2019)

Ulasan:
Tema adalah patah hati.
Objek adalah hati yang meskipun patah, tetapi cinta tak hilang.
Muncul kata separuh dan utuh.



Contoh 6
"detak adalah syukurmu
saat detik memetik usiamu"
(2021)

Ulasan:
Tema tentang ulang tahun.
Inspirasi yang muncul adalah rasa syukur dengan bertambah usia, meskipun sebenarnya itu adalah hitung mundur menuju kematian.
Detak mewakili syukur karena masih hidup.
Detik mewakili waktu yang semakin pendek.



Jadi kesimpulan sementara:
1. Pikirkan tema;
2. Temukan objek yang mewakili;
3. Temukan unsur pada objek;
4. Rangkai kata-kata berdasarkan unsur di no.3.

Mengapa kesimpulan sementara?
Karena kembali ke pengantar, saya hanya berbagi pengalaman. Bukan materi teori membuat puisi.
Mohon maaf atas segala kekurangan.

Hanya upaya memenuhi janji 🙏
Terima kasih.

Puisi 2 Larik itu Menarik

Pernah mencoba membuat puisi yang hanya berisi 2 baris?
Iya, cukup 1 bait dengan 2 larik!
Sejenis distikon, tetapi cukup 1 bait saja.
Atau membuat puisi dengan 7 kata--tak lebih, tak kurang.


Sumber: pinterest


Sejujurnya saya pribadi sangat tertantang membuatnya.
Meskipun pendek, saya bisa berpikir lama. 
Memilah dan memilih kata.
Membuka kamus, mencari sinonim atau antonim.
Googling di banyak website yang mungkin jadi sumber inspirasi. 

Ga ada salahnya sesekali anda coba!
Barangkali ada pengalaman baru yang anda dapat.

Tantangan terbesar adalah bagaimana kita mampu ungkap rasa, hanya dengan kata² yang terbatas. Sangat terbatas!
Sedikit kata, sarat makna!

Beberapa puisi 2 larik yang pernah saya buat,
saya tulis di bawah ini:


/1/
detak jam menganyam waktu
detik demi detik menjelma kamu
(2018)

/2/
kucoba tulis puisi untukmu
kalimat terhenti di titik air mataku
(2018)

/3/
jika mencintaimu adalah dosa
hukumlah aku sepanjang usia
(2019)

/4/
merindukanmu laksana candu
hatiku menagih tiap waktu
(2019)

/5/
wajahmu utuh
di hatiku yang tinggal separuh
(2019)

/6/
detak adalah syukurmu
saat detik memetik usiamu
(2021)



Catatan:
- 3 puisi terakhir juga terdiri dari 7 kata;
- puisi ke-6 saya tulis untuk harlah SDD.



#haripuisisedunia
#puisikakilima

Hari Puisi Sedunia

Melansir dari daysoftheyear, Hari Puisi Sedunia bertujuan untuk mengapresiasi pandangan yang dapat diciptakan puisi, seperti hubungan makna, dan memperluas pemikiran seseorang tentang sejarah, budaya, dan segala hal lainnya.

Sumber: fncte.org


Hari Puisi Sedunia berlangsung setiap tahun untuk mempromosikan pengajaran puisi, penerbitan, penulisan, dan pembacaan puisi di seluruh dunia.

World Poetry Day dideklarasikan oleh UNESCO pada tahun 1999 di Paris dengan tujuan mendukung keragaman bahasa melalui ekspresi puitis dan meningkatkan kesempatan bahasa yang terancam punah untuk didengar.

Dan kali ini, saya ingin mencuplik atau mengutip beberapa puisi karya penyair Indonesia--lelaki dan perempuan--berikut ini:

Sapardi Djoko Damono

Kau boleh mengalir
di sela-sela butir darahku,
keluar masuk dinding-dinding jantungku,
menyapa setiap sel tubuhku.
Tetapi jangan sekali-kali
pura-pura bertanya kapan boleh pergi
atau seenaknya melupakan
percintaan ini.
Sampai huruf terakhir
sajak ini, Kau-lah yang harus
bertanggung jawab
atas air mataku.

~SDD "Tentu, Kau Boleh"

Joko Pinurbo

Mengapa harus menyesal?
Mengapa takut tak kekal?
Apa beda selamat jalan dan selamat tinggal?
Kecantikan dan kematian bagai saudara kembar
yang pura-pura tak saling mengenal.

~JokPin "Celana"


M. Aan Mansyur

Semua perihal diciptakan sebagai batas
Membelah sesuatu dari sesuatu yang lain
Hari ini membelah membatasi besok dan kemarin
Besok batas hari ini dan lusa
Jalan-jalan memisahkan deretan toko dan perpustakaan kota,
bilik penjara, dan kantor wali kota, 
juga rumahku, dan seluruh tempat di mana pernah ada kita
Bandara dan udara memisahkan New York dan Jakarta
Resah di dadamu dan rahasia yang menanti di jantung puisi dipisahkan kata
Begitu pula rindu
Antar pulau dan seorang petualang yang gila
Seperti penjahat dan kebaikan dihalang ruang dan undang-undang
Seorang ayah membelah anak dari ibunya dan sebaliknya
Atau senyummu dinding di antara aku dan ketidakwarasan
Persis segelas kopi tanpa gula pejamkan mimpi dari tidur
Apa kabar hari ini?
Lihat tanda tanya itu 
Jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi

~Aan Mansyur "Batas"


Rayani Sriwidodo

Di bawah pudar hari
kau bawa juga busur tua itu
memanjat gunung
lintaskan pukau yang susut

lalu dunia belajar pada badai
janji-janji kembang api
impian peradaban yang tak sampai

sekian satelit menyapa bintang-bintang
hanya hingar burung menjauh
ah, kalau saja kau dengarkan angin
menghalau debu
kalau saja kau dengarkan nafas
menghalau cemas
ketika penguburan berlangsung sunyi
di luar bimasakti
betapa terkucil keangkuhan

~Rayani Sriwidodo "Di Bawah Pudar Hari"


Isma Sawitri

Kita tersuruk terpuruk
tengah malam lama sudah ditinggalkan
hari ini memang terkutuk
mereka gusur tanah garapan

Masa kini adalah hari depan yang musti diperkelahikan
tapi lengan-lenganmu terkapar, Indonesiamu memudar
di depanmu mereka beraksi dengan otot-otot, cakar-cakar, eska-eska
mereka selalu gusar, mereka terlalu gusar

Jangan tanya adakah lagi yang tersisa
jangan mencari tempatmu berpijak di sebelah mana
jangan mengigau tentang sebuah titik di atas peta
sekarang kapling kita ada di sana, hamparan langit satu-satunya.

~Isma Sawitri "Kapling"


Dewi "Dee" Lestari

Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? 
Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? 
Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? 
Dan saling menyayang bila ada ruang?

~Dee Lestari "Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade"

Tanda Hubung vs Tanda Pisah

Tanda hubung dan tanda pisah sekilas mirip, padahal nyata beda dari penulisan dan fungsinya.
 
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) menjelaskan bahwa tanda hubung (-) dan tanda pisah (—) memiliki fungsi yang berbeda.

Dalam bahasa Inggris, tanda hubung disebut en dash dan tanda pisah adalah em dash.


Sumber: YF Edukasi


TANDA HUBUNG

1.Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris.

Misalnya:

  • Di samping cara lama, diterapkan juga ca-
    ra baru ….
  • Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum-
    put laut.
  • Kini ada cara yang baru untuk meng-
    ukur panas.
  • Parut jenis ini memudahkan kita me-
    ngukur kelapa.

2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.

Misalnya:

  • anak-anak
  • berulang-ulang
  • kemerah-merahan
  • mengorek-ngorek

3. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.

Misalnya:

  • 11-11-2013
  • p-a-n-i-t-i-a

4. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan.

Misalnya:

  • ber-evolusi
  • meng-ukur
  • dua-puluh-lima ribuan (25 x 1.000)
  • 23/25 (dua-puluh-tiga perdua-puluh-lima)
  • mesin hitung-tangan

Bandingkan dengan

  • be-revolusi
  • me-ngukur
  • dua-puluh lima-ribuan (20 x 5.000)
  • 20 3/25 (dua-puluh tiga perdua-puluh-lima)
  • mesin-hitung tangan

5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai
a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-Indonesia, se-Jawa Barat);
b. ke- dengan angka (peringkat ke-2);
c. angka dengan –an (tahun 1950-an);
d. kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (hari-H, sinar-X, ber-KTP, di-SK-kan); e. kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu);
f. huruf dan angka (D-3, S-1, S-2); dan
g. kata ganti -ku-mu, dan -nya dengan singkatan yang berupa huruf kapital (KTP-mu, SIM-nya, STNK-ku).

Catatan: Tanda hubung tidak dipakai di antara huruf dan angka jika angka tersebut melambangkan jumlah huruf.

Misalnya:

  • BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia)
  • LP3I (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia)
  • P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan)

6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah atau bahasa asing.

Misalnya:

  • di-sowan-i (bahasa Jawa, 'didatangi')
  • ber-pariban (bahasa Batak, 'bersaudara sepupu')
  • di-back up
  • me-recall
  • pen-tackle-an

7. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan.

Misalnya:

  • Kata pasca- berasal dari bahasa Sanskerta.
  • Akhiran -isasi pada kata betonisasi sebaiknya diubah menjadi pembetonan.

TANDA PISAH

1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.

Misalnya:

  • Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
  • Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau berusaha keras.

2. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain.

Misalnya:

  • Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama bandar udara internasional.
  • Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
  • Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat Sumpah Pemuda—harus terus digelorakan.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'.

Misalnya:

  • Tahun 2010—2013
  • Tanggal 5—10 April 2013
  • Jakarta—Bandung



Sumber: PUEBI

Mengenang SDD

Hari ini adalah hari lahir SDD ...

Meskipun SDD--Sapardi Djoko Damono--telah dipanggil menghadap-Nya pada 19 Juli 2020 lalu,
karya-karyanya tak pernah mati.
Setidaknya selalu hidup di benak saya.
Menjadi inspirasi, bagaimana rumit cinta diekspresikan dalam kata-kata yang sederhana.

Dan ini adalah puisi untuk SDD yang tidak sengaja saya tulis pada 19 Maret 2021.
Puisi sederhana, 2 larik saja!
Mengapa tidak sengaja?
Karena kebetulan ada tantangan menulis di twitter dari 2 akun puisi yang kebetulan bertema "ulang tahun".



Untuk hari lahir SDD
(20 Maret 1940 -19 Juli 2020)

"detak adalah syukurmu
saat detik memetik usiamu"

Yk - Mar.19.2021


Sebelumnya saya juga menulis tentang sosok beliau DI SINI
dengan kalimat pembuka berupa cuplikan puisi beliau yang membekas di hati saya.

Perempuan itu tak bisa dieja kecantikannya;
ia adalah kalimat utuh yang tak cukup sekadar dilisankan.

Saya baca kalimat puitis itu di tweet Sapardi Djoko Damono 10 Mei 2017.
Membuat saya dalam suasana penuh cinta  ... ups

Sebenarnya mengingat sosok beliau bukan seketika.
Melainkan banyak kejadian yang mampu membangkitkan ingatan pada deretan kata yang beliau susun,
dan membuat saya terjebak dalam romantisme.
Hihihi ...

Seperti beberapa hari lalu Jogja diguyur hujan.
Saya mendadak ingat "Hujan di bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono.
Meskipun saya kenal puisi tersebut bukan dalam bahasa tulis,
melainkan dalam sebuah lagu yang merupakan musikalisasi puisi karya beliau.
Mirip dengan lagu yang pernah booming dengan judul "Aku Ingin",
yang diambilkan dari "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana"

Saya kutip profil beliau dari Wikipedia.
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono dilahirkan di Surakarta pada tanggal 20 Maret 1940.
Beliau adalah seorang pujangga Indonesia terkemuka. 
Dikenal melalui berbagai puisi-puisinya yang menggunakan kata-kata sederhana, 
sehingga beberapa di antaranya sangat populer, baik di kalangan sastrawan maupun khalayak umum.

Sederhana kata, tapi sangat dalam maknanya
Mak jleeeb kalo kata anak sekarang.
Hahaha

Masa mudanya dihabiskan di Surakarta (lulus SMP Negeri 2 Surakarta tahun 1955 dan SMA Negeri 2 Surakarta tahun 1958).
Pada masa ini beliau sudah menulis sejumlah karya yang dikirimkan ke majalah-majalah. 
Kesukaan menulis ini berkembang saat ia menempuh kuliah di bidang Bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 
Sejak tahun 1974 mengajar di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Indonesia, namun kini telah pensiun. 
Beliau pernah menjadi dekan di sana dan juga menjadi guru besar. 
Pada masa tersebut Sapardi Djoko Damono juga menjadi redaktur pada majalah "Horison", "Basis", dan "Kalam".

Sapardi Djoko Damono banyak menerima penghargaan. 
Pada tahun 1986 beliau mendapatkan anugerah SEA Write Award. 
Juga penerima Penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2003. 
Beliau adalah salah seorang pendiri Yayasan Lontar. 
Menikah dengan Wardiningsih dan dikaruniai seorang putra dan seorang putri.

Musikalisasi puisi karya Sapardi Djoko Damono dimulai pada tahun 1987 ketika beberapa mahasiswanya membantu program Pusat Bahasa, membuat musikalisasi puisi karya beberapa penyair Indonesia, dalam upaya mengapresiasikan sastra kepada siswa SLTA.
Saat itulah tercipta musikalisasi "Aku Ingin" oleh Ags. Arya Dipayana dan
"Hujan Bulan Juni" oleh M. Umar Muslim. 
"Aku Ingin" diaransemen ulang oleh Dwiki Dharmawan dan menjadi bagian dari "Soundtrack Cinta dalam Sepotong Roti" (1991), dibawakan oleh Ratna Octaviani.

Beberapa tahun kemudian lahirlah album "Hujan Bulan Juni" (1990) yang seluruhnya merupakan musikalisasi dari sajak-sajak Sapardi Djoko Damono
Duet Reda Gaudiamo dan Ari Malibu merupakan salah satu dari sejumlah penyanyi lain, yang adalah mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia. 
Album "Hujan Dalam Komposisi" menyusul dirilis pada tahun 1996 dari komunitas yang sama.

Sebagai tindak lanjut atas banyaknya permintaan, album "Gadis Kecil" (2006) diprakarsai oleh duet Dua Ibu, yang terdiri dari Reda Gaudiamo dan Tatyana dirilis, dilanjutkan oleh album "Becoming Dew" (2007) dari duet Reda dan Ari Malibu. 

Ananda Sukarlan pada Tahun Baru 2008 juga mengadakan konser kantata "Ars Amatoria" yang berisi interpretasinya atas puisi-puisi Sapardi Djoko Damono serta karya beberapa penyair lain.

Di akhir tulisan ini ...
Saya tampilkan 2 karya Sapardi Djoko Damono
Yang membuat saya jatuh cinta lagi untuk ke sekian kali
Ahaaai ....

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada



Hujan di bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan 
diserap akar pohon bunga itu


Sumber: Ragam Info

Sonian; Keluar dari Zona Nyaman

"Sesekali, keluar dari zona nyaman!"
Itu kata seorang teman, saat menantang saya membuat puisi Sonian bertema demagog.
Demagog--menurut KBBI--adalah penggerak (pemimpin) rakyat yang pandai menghasut dan membangkitkan semangat rakyat untuk memperoleh kekuasaan.

Tantangan yang tidak mudah untuk saya.
Berhubung puisi bebas dan rindu adalah tema utama yang biasa saya tulis 😋





TOPENG DEMAGOG


#1
Merapal aksara
Tebar pesona
Melacurkan
Pikiran

#2
Berdandan bak sufi
Ceramah suci
Mengebiri
Maknawi

#3
Jas lengkap berdasi
Meramu janji
Membagikan
Tipuan


Yk - Oct.06.2019
di rekah pagi

#puisikakilima

----------
Terus apa itu Sonian? Kapan-kapan aja ya 😁

Puisi Kaki Lima di Awal Waktu Ke-2

Ini adalah tulisan yang melanjutkan postingan sebelumnya DI SINI.
Tentang bagaimana saya mulai punya kebiasaan menulis puisi di awal waktu.

Sekadar memanfaatkan tools story instagram, 
ternyata mendapat perhatian seorang sahabat yang men-direct message saya di IG pada 18 Desember 2018.
Thanks a lot, friend!


Dan hari itu menjadi momen penting bagi saya untuk berburu APK--Aplikasi Android yang pas.
Googling jadi langkah awal untuk membaca review APK Teks and Grafis.
Banyak sih ... tetapi seperti biasa saya menggunakan strategi APK bagus dengan kapasitas kecil.
Hahahaha!
Maklum HP saya bukan HP mahal yang memiliki spesifikasi mumpuni.

Finally ...
Pilihan jatuh pada Geulgram--saya bahas nanti.
Dan masih nyaman saya pakai sampai sekarang, 
meskipun fitur untuk menambah logo ga saya dapatkan di aplikasi ini.
Sebenarnya bisa dibuat dengan aplikasi lain atau program grafis di laptop.
Hanya saja masih maleeesssss.

Setidaknya sejak itu saya bisa menampilkan postingan yang lebih apik di instagram.
That's all.


Penggunaan Spasi pada Tanda Baca

Ini sebenarnya tulisan tambahan untuk artikel sebelumnya DI SINI.
Sudah relatif jelas dibahas, hanya saja sepertinya perlu rangkuman dalam bentuk tabel--sekali lagi.

Sumber: Twitter Ivan Lanin


Banyak karya yang memiliki kualitas bagus.
Namun, terganggu karena tidak sadar ejaan.

Maaf, perlu saya ingatkan kembali bahwa saya bukan siapa-siapa.
Hanya orang awam yang dekat dengan tulis-menulis--ilmiah, ilmiah populer, sastra.
Bukan pakar, tetapi seorang pencinta bahasa Indonesia.

Bagi saya, berbagi adalah salah satu keindahan sejati.
Itu saja!

Perempuan itu ...

Saya memang memanfaatkan Twitter sebagai media utama menuliskan karya.
Namun, Instagram (IG) juga saya gunakan untuk menyalurkan hobi saya di seni rupa/fotografi.
So ajang kompetisi puisi yang saya ikuti--di awal waktu--adalah 2 medsos tersebut.
Sekaligus mengasah kemampuan saya dalam memilah dan memilih kata.
Entah berhasil atau tidak, itu urusan belakang 😁.

Sebagaimana saya memenangkan event yang digelar IG nyincingdaster, wikipuisi, dan tebarpuisi berikut ini adalah dalam rangka ikut mangayubagyo kelahiran buku MatraRana karya Nyincing Daster Club.




PEREMPUAN ITU

..........

Perempuan itu rahasia Tuhan yang tak pernah terterka. 
Dia adalah karya sastra yang tak pernah selesai dibaca;
Dia adalah lukisan nyata yang tak mudah dicerna;
Dia adalah notasi yang tak tunduk pada tangga nada; 
Namun padanya kujumpa:
ayat-ayat cinta, binar-binar cahaya,
dan senandung gita asmara terindah yang pernah tercipta.



Yk - Mar.31.2019

#puisikakilima

Meneroka dalam KBBI

Saya terhenyak ...
saat menyadari;
begitu terbatasnya perbendaharaan kata yang saya punya.

Berawal dari postingan Instagram tentang agenda launching buku "Meneroka Sapardi",
saya pun membuka KBBI untuk mendapatkan informasi tentang arti kata "meneroka".

Sumber: lektur.id


Dan seperti biasa ...
googling adalah langkah berikutnya.
Wow ... sudah begitu banyak kata-kata teroka atau meneroka dipakai oleh para penulis.
Hadeeeeeehhhh ... 😭
Menyedihkan sekali saya ini!!!

Oya, meneroka berasal dari kata dasar teroka.
Ini artinya, untuk yang belum tahu kek saya:
----------
teroka/te·ro·ka/ v, meneroka/me·ne·ro·ka/ v membuka daerah atau tanah baru (untuk sawah, ladang, dan sebagainya); merintis; menjelajahi: para transmigran ~ hutan belantara untuk dijadikan kampung;

peneroka/pe·ne·ro·ka/ n pembuka daerah atau tanah baru; pembuka jalan; perintis
----------

Setidaknya saya punya kosakata baru--pengganti--dari kata menjelajahi atau merintis.
Sudahlah; belajar adalah proses.
Meskipun mungkin timbul stress!
Daripada ga pernah baca, tau2 gila!!!
Eh ... enggaaak ... bercanda.

Silakan juga untuk yang tertarik bergabung di sini.
Saya bukan panitia, jadi mungkin bisa tanya langsung kepada yang punya event.
Ini hanya upaya menebar kebaikan.
Semoga berkah. Aamiin.


Yk - Mar.16.2021,  jelang siang


Saya dan Seni

Jika anda bertanya "apa hobby saya?"
Apakah nulis puisi? Seperti kebiasaan saya saat ini.
Mungkin saya sulit menjawab

Flashback ke masa lalu
Kala saya TK dan SD ... kesukaan saya di bidang seni lukis begitu tinggi
Bahkan sempat punya prestasi yang membanggakan (ups ... bukan bermaksud sombong)
Setidaknya penghargaan lokal, nasional dan internasional pernah saya terima
Kalau bicara aliran apa? Saya lebih konsen Naturalisme dan Realisme


Acuh vs Peduli

 Sadar atau tidak sadar ...

Saya sebagai penulis blog adalah agen kesalahkaprahan dalam berbahasa
Tapi saya tidak mau sendiri ...
Karena penggunaan kata yang tidak tepat, dibawa oleh siapa saja yang menyampaikan ide lewat lisan atau tulisan
(Ini upaya ngeles ... Hehehe)

Sumber: picturequotes.com


Kali ini saya ambil contoh kata ACUH dan PEDULI
Saya adalah salah satu yang pernah menggunakan 2 kata ini secara tidak benar.
Setidaknya berulang menyanyikan lagu yang salah liriknya
Seperti ini ...

Kau boleh acuhkan diriku
Dan anggap ku tak ada
Tapi takkan merubah perasaanku
Kepadamu

(Once - AKU MAU)

Maafkanlah aku acuhkan dirimu
waktu petama kali tersenyum padaku
Maafkanlah aku jejali dirimu
Dengan segala kisah sumpah serapahku
(Slank - MAAFKAN)


Kau membuat, ku berantakan.
Kau membuat, ku tak karuan.
Kau membuat, ku tak berdaya.
Kau menolakku, acuhkan diriku
(D'Masiv - CINTA INI MEMBUNUHKU)

Yuuuk ....
Kita lihat dulu rujukan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia

Arti kata ACUH adalah :

acuh v peduli; mengindahkan: ia tidak -- akan larangan orang tuanya;
-- tak -- tidak menaruh perhatian; tidak mau tahu;

mengacuhkan/meng·a·cuh·kan/ v memedulikan; mengindahkan: tidak seorang pun yang ~ nasib anak gelandangan itu;

acuhan/acuh·an/ n hal yang diindahkan; hal yang menarik minat



Sedangkan arti kata PEDULI adalah :

peduli/pe·du·li/ v mengindahkan; memperhatikan; menghiraukan: mereka asyik memperkaya diri, mereka tidak -- orang lain yang menderita;

memedulikan/me·me·du·li·kan/ v mengindahkan; menghiraukan; memperhatikan; mencampuri (perkara orang dan sebagainya): orang tua itu suka ~ orang lain;

kepedulian/ke·pe·du·li·an/ n perihal sangat peduli; sikap mengindahkan (memprihatinkan);~ sosial sikap mengindahkan (memprihatinkan) sesuatu yang terjadi dalam masyarakat

KESIMPULAN :
ACUH = PEDULI

So ... 
Jangan lagi menggunakan kata ACUH dengan konotasi TAK PEDULI

Tapi 3 lagu di atas memang enak didengar
Biarlah saya menyanyikannya dengan lirik yang sama
Acuh ...
Tak Acuh ...
Hahaha

Semoga bermanfaat ya.


Sumber: Ragam Info


Tentang Plagiat

Apakah anda pernah menbuat puisi?
Dan satu saat karya anda itu muncul di suatu media--misal: media sosial,
Bisa jelaskan apa yang anda rasa? 😁
Mungkin ada marah, dongkol, kesal yang tak terlampiaskan.
Untuk anda pahami, bahwa masih ada oknum penjiplak berkeliaran di media sosial.
Jangan-jangan saya salah satunya. Hahahaha!!!

Sumber: sharfinajusticia.wordpress.com/


Dalam KBBI, plagiat adalah pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain 
dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, 
misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri 
atau dengan kata lain jiplakan.

Sudah bisa dipastikan mental plagiat selalu tanpa beban,
meskipun status pencuri melekat pada dirinya.
Dan parahnya adalah mencuri karya intelektual seseorang.
Tidak selalu dalam konteks karya ilmiah,
tetapi juga karya sastra dalam bentuk prosa, puisi, dan sebagainya.

Plagiat seperti manusia mati rasa
Tak pernah merasa bersalah atau merasa berdosa untuk kejahatan literasi mereka.
Eh ... emang ada kejahatan literasi ya?
Entahlah.

Satu yang mau saya ingatkan adalah
inspirasi bukanlah menjiplak.
Banyak sekali karya bagus yang mungkin menyentuh hati.
Bukan kemudian untuk kita menyalin apa adanya dan mengklaim sebagai karya pribadi.
Ada cara yang disebut parafrase.
Insya Allah saya tulis dalam artikel tersendiri.
Namun, untuk saat ini saya sampaikan definisinya dulu.

Parafrase adalah istilah linguistik yang berarti pengungkapan kembali suatu konsep dengan cara lain dalam bahasa yang sama, namun tanpa mengubah maknanya. 
Parafrase memberikan kemungkinan kepada sang penulis untuk memberi penekanan yang agak berlainan dengan penulis asli.

Selalu ada cara untuk tidak menjadi plagiat.
Yang di mata saya tidak beda dengan penjahat.



Yk - di malam yang kian diam: 22.21 WIB

Apa itu Puisi?

Apakah pernah menulis puisi?
Anda yakin bahwa yang anda tulis adalah puisi? Ataukah sekadar curhat belaka? 😁
Mari kita pahami arti puisi!

Sumber: nesabamedia.com


Puisi merupakan sebuah karya sastra hasil dari ungkapan dan perasaan seseorang dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik, dan bait. 
Isi-isi dalam puisi penuh makna dengan kata dan frasa yang dipakai cukup indah. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.
Puisi juga diartikan sebagai sajak dalam KBBI. Next time kita bahas makna sajak secara tersendiri.

Puisi merupakan sastra yang membangkitkan kesadaran imajinatif dan terkonsentrasi pengalaman atau respon emosional melalui bahasa yang dipilih serta diatur untuk makna, suara, dan ritme. 
Puisi adalah subjek yang luas, bahkan setua sejarah dan lebih tua. Puisi hadir di mana dan bisa dibuat oleh siapapun. 

Puisi dikenali dari ketergantungan pada suku kata, garis, dan berhubungan dengan struktur. 
Kecil kemungkinan bahwa jenis sastra lain memiliki istilah teknis seperti puisi. 

Biasanya puisi itu mengungkapkan pikiran dan perasaan penulis atau disebut penyair. 
Ia, secara imajinatif dan disusun dalam mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya. 

Puisi mengutamakan bunyi, bentuk, dan juga makna yang disampaikan. 
Mana makna sebagai bukti puisi baik yang terdapat pada makna mendalam dengan memadatkan segala unsur bahasa. 

Puisi adalah cara lain menggunakan bahasa. 
Mungkin dalam beberapa permulaan hipotesis atau anggapan dasar, 
hal itu merupakan satu-satunya cara menggunakan bahasa atau hanya dengan bahasa singkat. 
Penggunaan kata-kata indah dalam puisi modern sudah bukan merupakan acuan utama. Dalam puisi modern ada beberapa karya penyair yang mengesampingkan unsur kata-kata indah. 

Tujuan puisi sangat beragam. 
Beberapa puisi dimaksudkan untuk menghibur, ada juga memberikan informasi. 
Beberapa puisi juga mengajarkan moral, sementara yang lain berfungsi sebagai mediasi. 
Bentuk sastra lain mungkin memiliki tujuan yang sama dengan puisi dengan melakukan kata-kata yang paling sedikit dan dipilih. 
Pada tingkat sederhana, puisi terdiri dari sajak anak-anak. pada tingkat yang lebih dalam, 
puisi mencoba mengatasi kondisi manusia dan mengekspresikan kebenaran. 



Sumber:
www.kompas.com (Penulis: Ari Welianto)
Editor : Ari Welianto

Indonesia, Aku Lupa

Ini puisi "panjang" berikutnya yang saya tulis untuk event di Facebook yang saya ikuti untuk kedua kalinya--yang pertama ada DI SINI
Secara saya emang suka mati ide untuk mengurai kata-kata.
Maklum pemuisi Twitter yang terbiasa dibatasi karakter 😁

Saya persembahkan grafis karya kecil ini sebagai ucapan terima kasih untuk minmod grup Cerita Kita atas apresiasinya 🙏






..........

INDONESIA, AKU LUPA


Mak, aku lupa!
cara melantunkan lirik gita ceria
zamrud khatulistiwa aman sentosa
buah karya Guruh Sukarno Putra

Pak, aku lupa!
cara mengarungi lautan antar nusa
merajut semboyan Bhinneka Tunggal Ika
dulu terbaca di kakawin Sutasoma

Mak, aku asing di sini!
hasrat hati tak terpenuhi
meraih bahan makan terbang tinggi
meski sekadar cabai dan ikan teri

Pak, aku asing di sini!
layaknya turis ingin vakansi
menelusuri negeri berpintal sepi
yang gaduh banjir dan gempa bumi

Mak Pak, aku pun terheran-heran
anak sekolahan atau pengangguran
sepanjang hari hanya rebahan 
diminta meracik impian masa depan

Mak Pak, aku pun terkejut-kejut
mengapa Indonesia carut-marut
apa perlu memperpanjang tahajud
hingga muka ini berganti wujud

Mak Pak, aku ingin bicara pada Tuhan
angkatlah segala gemawan
sisipkan semburat harapan
biar indah Indonesia tak kulupakan



Yogyakarta, 25 Januari 2021


#puisikakilima

Tips Memperkaya Kosakata

Mungkin kita sering terjebak dalam kata yang itu-itu saja.
Ingin menambah perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia?
Banyak saran yang kadang terabaikan.
Penyebabnya adalah kemalasan!

Sumber: laelitm.com


Membaca adalah budaya yang sulit diwujudkan, sehingga memang butuh perjuangan.
Padahal akses buku, karya, tulisan, dan sebagainya bisa lebih mudah dilakukan untuk era sekarang.
Saat dunia digital sudah menjadi keseharian, sudah waktunya memperkaya kosakata lewat gawai sederhana.

Ini mungkin bukan tips, tetapi sekadar cerita tentang bagaimana saya mendapatkan kata-kata baru.
Di antaranya adalah:
  1. Membaca karya orang lain: tidak harus penulis atau sastrawan besar yang sudah tak asing lagi seperti Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurbo, Acep Zamzam Noor, dan lain-lain. Bukan untuk jadi plagiat. Namun, bisa jadi karya mereka menjadi inspirasi;
  2. Membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): saya pribadi merasakan bahwa begitu banyak kata yang saya tidak tahu sebelumnya, karena jarang digunakan oleh orang awam. Antara lain: gericau, baba, cebak, dan masih banyak lagi;
  3. Googling kata-kata dari banyak situs yang menampilkan sinonim kata: kadang saya ingin ke luar dari kata rindu dan cinta dengan padan kata yang tak kalah indah. Salah satu yang biasa saya lakukan adalah memanfaatkan mesin pencari.
Beberapa sumber lain menyatakan tips memperkaya kosakata sebagai berikut:
  1. membaca buku;
  2. membawa kamus;
  3. bertanya kepada orang yang memahami maksud kata dan kalimat;
  4. Teknologi pada jaman sekarang sudah maju, jadi bisa cari kata kunci di internet.

Jadi membaca merupakan kunci utama!
Tinggal bagaimana kita. Ingin menjadi kaya, atau tetap nyaman sebagai "pujangga" yang miskin kata.



Tanda Elipsis

Sering kita jumpai penulisan "3 titik berderet" dalam beberapa karya--termasuk lirik lagu.
Itulah penampakan dari elipsis.

Sumber: Google



Fungsi dari elipsis adalah:

1. Untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.

Misalnya:
Penyebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah ....
..., lain lubuk lain ikannya.

Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah titik empat buah).


2. Dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.

Misalnya:
"Menurut saya ... seperti ... bagaimana, Bu?"

"Jadi, simpulannya ... oh, sudah saatnya istirahat."
Catatan:
(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah titik empat buah).


Catatan dari saya pribadi:
Perlu menjadi perhatian bahwa terdapat spasi di depan dan di belakang elipsis. Jika di akhir kalimat berarti menjadi 4 titik, di mana yang terakhir adalah tanda titik.




Sumber: PUEBI

Puisi Dua Larik Ke-2

Puisi 2 larik sebenarnya terinspirasi dari beberapa cuplikan puisi yang termuat di instagram Wikipuisi dan Tebarpuisi. Mungkin juga akun IG lainnya.
Saya menjadi termotivasi untuk selektif memilih kata, apalagi twitter adalah media pertama dalam menuliskan karya. Ruang terbatas membuat saya makin tertantang.
Banyak gagalnya daripada berhasil sih 😁

Saya pernah posting puisi 2 larik pertama saya DISINI.
Di postingan ini adalah puisi 2 larik yang ke sekian. Saya tidak tahu sudah berapa buah yang saya hasilkan.
Khusus karya yang 1 ini adalah puisi 2 larik pertama IG puisi.kakilima (akun IG lama).
Seingat saya juga sudah menggunakan aplikasi Geulgram.





kucoba tulis puisi rindu untukmu.
kalimat terhenti di titik air mataku.


Yk - Des.15.2018
#puisikakilima