Puisi Kaki Lima di Awal Waktu Ke-2

Ini adalah tulisan yang melanjutkan postingan sebelumnya DI SINI.
Tentang bagaimana saya mulai punya kebiasaan menulis puisi di awal waktu.

Sekadar memanfaatkan tools story instagram, 
ternyata mendapat perhatian seorang sahabat yang men-direct message saya di IG pada 18 Desember 2018.
Thanks a lot, friend!


Dan hari itu menjadi momen penting bagi saya untuk berburu APK--Aplikasi Android yang pas.
Googling jadi langkah awal untuk membaca review APK Teks and Grafis.
Banyak sih ... tetapi seperti biasa saya menggunakan strategi APK bagus dengan kapasitas kecil.
Hahahaha!
Maklum HP saya bukan HP mahal yang memiliki spesifikasi mumpuni.

Finally ...
Pilihan jatuh pada Geulgram--saya bahas nanti.
Dan masih nyaman saya pakai sampai sekarang, 
meskipun fitur untuk menambah logo ga saya dapatkan di aplikasi ini.
Sebenarnya bisa dibuat dengan aplikasi lain atau program grafis di laptop.
Hanya saja masih maleeesssss.

Setidaknya sejak itu saya bisa menampilkan postingan yang lebih apik di instagram.
That's all.


Penggunaan Spasi pada Tanda Baca

Ini sebenarnya tulisan tambahan untuk artikel sebelumnya DI SINI.
Sudah relatif jelas dibahas, hanya saja sepertinya perlu rangkuman dalam bentuk tabel--sekali lagi.

Sumber: Twitter Ivan Lanin


Banyak karya yang memiliki kualitas bagus.
Namun, terganggu karena tidak sadar ejaan.

Maaf, perlu saya ingatkan kembali bahwa saya bukan siapa-siapa.
Hanya orang awam yang dekat dengan tulis-menulis--ilmiah, ilmiah populer, sastra.
Bukan pakar, tetapi seorang pencinta bahasa Indonesia.

Bagi saya, berbagi adalah salah satu keindahan sejati.
Itu saja!

Perempuan itu ...

Saya memang memanfaatkan Twitter sebagai media utama menuliskan karya.
Namun, Instagram (IG) juga saya gunakan untuk menyalurkan hobi saya di seni rupa/fotografi.
So ajang kompetisi puisi yang saya ikuti--di awal waktu--adalah 2 medsos tersebut.
Sekaligus mengasah kemampuan saya dalam memilah dan memilih kata.
Entah berhasil atau tidak, itu urusan belakang 😁.

Sebagaimana saya memenangkan event yang digelar IG nyincingdaster, wikipuisi, dan tebarpuisi berikut ini adalah dalam rangka ikut mangayubagyo kelahiran buku MatraRana karya Nyincing Daster Club.




PEREMPUAN ITU

..........

Perempuan itu rahasia Tuhan yang tak pernah terterka. 
Dia adalah karya sastra yang tak pernah selesai dibaca;
Dia adalah lukisan nyata yang tak mudah dicerna;
Dia adalah notasi yang tak tunduk pada tangga nada; 
Namun padanya kujumpa:
ayat-ayat cinta, binar-binar cahaya,
dan senandung gita asmara terindah yang pernah tercipta.



Yk - Mar.31.2019

#puisikakilima

Meneroka dalam KBBI

Saya terhenyak ...
saat menyadari;
begitu terbatasnya perbendaharaan kata yang saya punya.

Berawal dari postingan Instagram tentang agenda launching buku "Meneroka Sapardi",
saya pun membuka KBBI untuk mendapatkan informasi tentang arti kata "meneroka".

Sumber: lektur.id


Dan seperti biasa ...
googling adalah langkah berikutnya.
Wow ... sudah begitu banyak kata-kata teroka atau meneroka dipakai oleh para penulis.
Hadeeeeeehhhh ... 😭
Menyedihkan sekali saya ini!!!

Oya, meneroka berasal dari kata dasar teroka.
Ini artinya, untuk yang belum tahu kek saya:
----------
teroka/te·ro·ka/ v, meneroka/me·ne·ro·ka/ v membuka daerah atau tanah baru (untuk sawah, ladang, dan sebagainya); merintis; menjelajahi: para transmigran ~ hutan belantara untuk dijadikan kampung;

peneroka/pe·ne·ro·ka/ n pembuka daerah atau tanah baru; pembuka jalan; perintis
----------

Setidaknya saya punya kosakata baru--pengganti--dari kata menjelajahi atau merintis.
Sudahlah; belajar adalah proses.
Meskipun mungkin timbul stress!
Daripada ga pernah baca, tau2 gila!!!
Eh ... enggaaak ... bercanda.

Silakan juga untuk yang tertarik bergabung di sini.
Saya bukan panitia, jadi mungkin bisa tanya langsung kepada yang punya event.
Ini hanya upaya menebar kebaikan.
Semoga berkah. Aamiin.


Yk - Mar.16.2021,  jelang siang


Saya dan Seni

Jika anda bertanya "apa hobby saya?"
Apakah nulis puisi? Seperti kebiasaan saya saat ini.
Mungkin saya sulit menjawab

Flashback ke masa lalu
Kala saya TK dan SD ... kesukaan saya di bidang seni lukis begitu tinggi
Bahkan sempat punya prestasi yang membanggakan (ups ... bukan bermaksud sombong)
Setidaknya penghargaan lokal, nasional dan internasional pernah saya terima
Kalau bicara aliran apa? Saya lebih konsen Naturalisme dan Realisme


Acuh vs Peduli

 Sadar atau tidak sadar ...

Saya sebagai penulis blog adalah agen kesalahkaprahan dalam berbahasa
Tapi saya tidak mau sendiri ...
Karena penggunaan kata yang tidak tepat, dibawa oleh siapa saja yang menyampaikan ide lewat lisan atau tulisan
(Ini upaya ngeles ... Hehehe)

Sumber: picturequotes.com


Kali ini saya ambil contoh kata ACUH dan PEDULI
Saya adalah salah satu yang pernah menggunakan 2 kata ini secara tidak benar.
Setidaknya berulang menyanyikan lagu yang salah liriknya
Seperti ini ...

Kau boleh acuhkan diriku
Dan anggap ku tak ada
Tapi takkan merubah perasaanku
Kepadamu

(Once - AKU MAU)

Maafkanlah aku acuhkan dirimu
waktu petama kali tersenyum padaku
Maafkanlah aku jejali dirimu
Dengan segala kisah sumpah serapahku
(Slank - MAAFKAN)


Kau membuat, ku berantakan.
Kau membuat, ku tak karuan.
Kau membuat, ku tak berdaya.
Kau menolakku, acuhkan diriku
(D'Masiv - CINTA INI MEMBUNUHKU)

Yuuuk ....
Kita lihat dulu rujukan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia

Arti kata ACUH adalah :

acuh v peduli; mengindahkan: ia tidak -- akan larangan orang tuanya;
-- tak -- tidak menaruh perhatian; tidak mau tahu;

mengacuhkan/meng·a·cuh·kan/ v memedulikan; mengindahkan: tidak seorang pun yang ~ nasib anak gelandangan itu;

acuhan/acuh·an/ n hal yang diindahkan; hal yang menarik minat



Sedangkan arti kata PEDULI adalah :

peduli/pe·du·li/ v mengindahkan; memperhatikan; menghiraukan: mereka asyik memperkaya diri, mereka tidak -- orang lain yang menderita;

memedulikan/me·me·du·li·kan/ v mengindahkan; menghiraukan; memperhatikan; mencampuri (perkara orang dan sebagainya): orang tua itu suka ~ orang lain;

kepedulian/ke·pe·du·li·an/ n perihal sangat peduli; sikap mengindahkan (memprihatinkan);~ sosial sikap mengindahkan (memprihatinkan) sesuatu yang terjadi dalam masyarakat

KESIMPULAN :
ACUH = PEDULI

So ... 
Jangan lagi menggunakan kata ACUH dengan konotasi TAK PEDULI

Tapi 3 lagu di atas memang enak didengar
Biarlah saya menyanyikannya dengan lirik yang sama
Acuh ...
Tak Acuh ...
Hahaha

Semoga bermanfaat ya.


Sumber: Ragam Info